Senin, 16 Januari 2017

JOURNAL SISTIM INFORMASI DI BIDANG KESEHATAN

Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan masyarakatakan melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi kemajuan komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya dalam upaya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual. Salah satu dari sistem informasi manajemen tersebut adalah rekam medis. Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit berupa rekam medis berbasis elektronik. 
Kata kunci: Rumah Sakit, SIM, Rekam Medis,

       I.            PENDAHULUAN

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Sistem Informasi Kesehatan (SIK)  adalah integrasi antara perangkat, prosedur  dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. sPeraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.

Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarganya berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan teknologi seharusnya membuat masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia.

Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis computer Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat sudah seharusnya menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS untuk mendukung proses pelayanan. SIMRS itu sendiri merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. Adapun keberadaan SIMRS sendiri telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 82 Tahun 2013. Pengaturan SIMRS ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan Rumah Sakit.

Sistem Informasi Managemen (SIM) didefinisikan sebagai alat untuk menyajikan suatu informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencana, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan
operasi subsistem suatu perusahaan dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross , 1993). Sesuai UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. 

Rekam Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleb para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. (Gemala Hatta, 2008).  Rekam medis ini bersifat rahasia, aman, dan berisi informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun kondisi pada saat ini adalah masih ada rumah sakit yang masih menggunakan rekam medis secara konvensional (tertulis) dalam bentuk tumpukan arsip.  Sering kali kartu rekam medis melakukan pendataan secara berulang dan juga tidak diorganisir dengan rapi sehingga rumah sakit kesulitan dalam menyediakan informasi secara cepat, efisien , akurat dan terperinci.

    II.             METODOLOGI
Kami telah mengadakan penelitian tentang Sistim informasi di bidang kesehatan. Penelitian di bidang kualitatif merupakan kualitas yang diberikan terhadap masyarakat Indonesia yang menimbulkan kepuasan didalamnya. Dalam penelitian Rumah Sakit telah menyajikan wadah bagi masyarakat walau dengan kualitas yang berbeda. Yang membedakan kualitasnya hanya saja perlakuan pekerja di Rumah Sakit tersebut. Sedangkan penelitian dibidang kuantitas dengan mengumpulkan informasi dan melakukan penelitian dan melakukan wawancara kepada para pasien serta orang-orang yang pernah mempelajari dan mengerti tentang rekam medis sehingga dapat memahami data aliran rekam medis yang sedang berlaku di rumah sakit serta dapat mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap  pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.

 III.             HASIL DAN PEMBAHASAN

Kami akan memberikan contoh yang sekarang lagi digunakan dibidang kesehatan yaitu BPJS.  BPJS adalah singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS ini adalah perusahaan asuransi yang kita kenal sebelumnya sebagai PT Askes. BPJS ini telah digunakan dibeberapa Rumah Sakit, BPJS itu sendiri bertujuan untuk menjaminan kesehatan dan mewujudkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis dan juga terdapat asuransi medis.
Asuransi kesehatan itu sendiri adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment). Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum.
Beberapa perusahaan asuransi kerugian dan asuransi jiwa telah memasarkan pula program-program asuransi kesehatan dengan berbagai macam varian yang berbeda. Pada umumnya perusahaan asuransi yang menyelenggarakan program asuransi kesehatan bekerja sama dengan provider rumah sakit baik secara langsung maupun melalui institusi perantara sebagai asisten manajemen jaringan rumah sakit.
Kami pun juga meneliti sistim informasi di bidang kesehatan di Negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Swedia dan kami akan membandingkan dengan Negara kami Indonesia.
Amerika Serikat jauh lebih siap mengimplementasikan universal health coverage dalam sistem kesehatannya.  Mereka lebih siap dan lebih komprehensif. Kesiapan itu ditunjukkan dari sistem fasyankes, sistem pembiayaan, sistem promotif preventif yang melibatkan peran serta masyarakat secara utuh dan juga pelibatan penyedia kerja ke dalam sistem pembiayaan. Contohnya adalah Obama Care, Kesiapan anggaran sistem Obama Care melibatkan pembiayaan negara yang sangat besar. Namun akurasi pembiayaan dan penyiapan industri asuransi yang kompetitif, pada akhirnya membuat masyarakatlah yang memperoleh benefit paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa penjaminan kesehatan secara universal (universal health coverage) dapat terwujud secara terpusat, jika didukung oleh good governance secara menyeluruh.
Di Inggris dikenal satu penanganan dan pengawasan kesehatan yang disebut dengan NHS atau National Health Service, terjemahan bebasnya kira-kira Jasa Pelayanan Kesehatan Nasional. Sederhananya sistem ini memberi perawatan gratis kepada mereka penduduk Inggris tanpa pandang bulu, tanpa pandang jenis penyakitnya. Semua warga mempunyai akses kesehatan lewat dokter-dokter lokal yang tersedia di semua daerah setingkat kecamatan. Kalau dokter lokal merasa bahwa pasien yang bersangkutan memerlukan penanganan yang lebih serius maka mereka bisa dikirim ke rumah sakit-rumah sakit lokal. Kalau masih memerlukan penanganan yang lebih khusus lagi maka pasien bisa dikirim ke rumah sakit-rumah sakit khusus.
Di Swedia asuransi kesehatan warganya adalah gratis dan dibebankan pada pajak. Setiap warga memiliki akses sama terhadap pelayanan kesehatan. Sistemnya juga mirip di Indonesia di mana pelayanan dimulai di unit kecil puskesmas (ward central). Saat kita berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas di Swedia yang diperlukan adalah Personal Identity Number\/Personnummer atau kalau di Indonesia mirip dengan Nomor Induk Kependudukan yang ada di KTP kita. Sistem kesehatan ini adalah bagian dari banyak database yang terintegrasi di seluruh Swedia. Semua sistem tersebut didukung pemerintah dengan memberikan hampir 10% dari GDP untuk pelayanan kesehatan dan medis warganya. 

 IV.             KESIMPULAN
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

    V.             REFERENSI

.  http://news.detik.com/kolom/2360578/optimalkan-manfaat-kartu-sehat-seperti-di-skandinavia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar